Indonesia Harus Pergi ke Bulan
Halo! ^^
Kita kembali dapat pertanyaan:
PENTINGKAH INDONESIA MENDARATKAN MANUSIA KE BULAN?
Ini mungkin pertanyaan yang terdengar konyol dan 'halu' yang sangat mengocok perut. Namun, kesampingkan dulu judul 'clickbait' ini.
Dalam banyak perspektif, buat apa ke bulan sementara ekonomi masih becek? Buat apa menghabiskan uang banyak demi hasil yang tidak seimbang—dan lain-lain.
Woy, ini tidak membicarakan masa sekarang!
Tapi sebentar. Analoginya sama seperti saat orang-orang mengeluhkan Indonesia tidak maju-maju, namun ketika mau maju tidak mau menjadi 'pemain' karena berbagai alasan. Dalam konteks tema post, muncul pertanyaan buat apa menghabiskan uang untuk hal yang tidak penting? Rakyat tidak makan roket! Rakyat tidak makan satelit! Masih lebih baik kasih fakir miskin ataupun memperbaiki ekonomi!
Woy, ini tidak membahas masa kini! Ini bicara masa depan!
"Lah kok ngamok?"
Ada banyak perspektif mengapa Indonesia harus melakukannya. Lihatlah dunia saat ini. Dunia memaksa inovasi akan mengalahkan negara lain, tak peduli seberapa hebatnya seseorang (negara) pernah menjadi negara adidaya. Dalam konteks judul post, kita akan menemukan dunia antariksa juga mengalami hal yang sama. Paling santer untuk saat ini adalah SpaceX yang sudah "hampir memenangkan" teknologi dari NASA (pemerintah U.S).
Lalu kenapa kita ngotot untuk mendaratkan bulan kalau sudah bisa 'nyewa' roket dari perusahaan swasta?
Ini hal yang dilematis bagi Indonesia untuk saat ini hingga ke depan. Peduli atau tidak, saat ini sudah jauh tertinggal sehingga mengharuskan memilih dua pilihan: selamanya ketergantungan atau harus membuat teknologinya sendiri namun teknologinya sudah kuno dibandingkan negara lain. Dalam bidang teknopreneur, ketertinggalan inovasi teknologi akan membuat langkah menjadi lumpuh dan dirasa tidak berguna untuk tetap bertahan dalam proyek tersebut. Terdengar menyedihkan? Iya, kita hanya memiliki dua pilihan! Pergi ke bulan hanyalah salah satu pendewasaan teknologi yang memiliki berantai pengaruh dalam sektor teknologi. Dunia IT, robotik, fisika, kimia, astronomi, manufaktur, dan lain-lain. Imbas dari pengembangan teknologi adalah pengalaman. Pengalaman adalah guru terbaik.
Lalu, bagaimana prospek dunia antariksa abad 21?
Ada banyak sekali kemungkinan. Yang pertama, urusan penelitian. Kedua, bisnis antariksa seperti turisme luar angkasa, jasa peluncuran, penambangan benda langit, dan lain-lain. Ketiga, urusan politik (demontrasi teknologi suatu negara—yang kurang memiliki nilai ilmiahnya). Selama ini kita menganggap US yang paling maju. Namun siapa sangka China dan India mungkin akan menyusul—dan negara-negara lain juga mengalami ketertarikan yang sama.
Lalu apa hasilnya?
Mereka lebih dulu memulai dan berpotensi memainkan peranan yang lebih besar. Apa kata penambang masa depan? Haruskah semua SDA di bumi dihabiskan demi mendukung populasi manusia yang akan mencapai lebih dari 10 miliar manusia? Lalu di mana tempat hutan dan kehidupan flora-fauna harus bertahan? Disuruh pergi ke laut?
Terdengar mengerikan? Oke, sekarang kembali ke tema. Apa relevansinya mendaratkan manusia di bulan dengan misi ilmiah ataupun bisnis antariksa? Bukankah kita cukup mengirim sebuah lander (pendarat) robotik untuk melakukannya sehingga tak butuh dana banyak?
Perlu diketahui kalau ini adalah urusan jangka panjang. Kembali ke permasalahan konstruksi antariksa (misalnya membangun pabrik di bulan, asteroid, atau planet lain), apakah kita tidak membutuhkan yang namanya teknologi pendaratan? Lalu apakah robot dapat membangun pabrik sepenuhnya dengan tangannya sendiri tanpa mengalami kesalahan? Ini butuh manusia di situ. Kalaupun tidak, robot sudah mesti diharuskan dalam canggih seperti film fiksi ilmiah Transformers—misalnya.
Jadi, teknologi pendaratan hanyalah sebagai "konfirmasi" loncatan awal untuk membuka gerbang bahwa seseorang itu dapat melakukan aksi yang lebih jauh. Mana mungkin seseorang dapat membangun pabrik tanpa memiliki teknologi pendaratan? Mau halusinasi?
Sekali lagi, lalu kenapa harus pendaratan bulan? Bulan itu benda langit terdekat! Untuk permulaan tidak mungkin langsung pergi ke mars—misalnya. Selain itu, ini untuk pembuktian dan konfirmasi awal sebelum melangkah lebih jauh lagi ke dunia penambangan antariksa abad 21 dan abad selanjutnya.
Kembali ke prediksi perlombaan antariksa selanjutnya, lalu apa maknanya? Apakah ini demi kepentingan manusia di masa depan? Saya jawab "iya". SDA bumi yang terbatas dan perlunya memperbaiki bumi dengan membatasi eksploitasi alam adalah alasan manusia untuk mengeksplorasi antariksa lebih jauh.
Jadi, kita masih bisa memperbaiki bumi dan memperbaiki planet lain sekaligus—dengan roadmap awal membangun pabrik di luar bumi.
Lalu, apakah Indonesia akan memerankan dunia antariksa di masa depan? Waktu yang akan menjawabnya!
Sekian! 😉
____
Postingan juga terbit di:
https://www.facebook.com/groups/Ensiklopediabebas2/permalink/810544629636884/?app=fbl
Komentar
Posting Komentar